
Marash Kumbulla, bek asal Albania yang saat ini dipinjamkan Roma ke Espanyol, telah menjadi perhatian berkat kemampuannya di lapangan dan perjalanan karirnya yang penuh pembelajaran. Dalam wawancara eksklusif dengan RG, Kumbulla menceritakan perjalanan karirnya di Italia, perannya di Roma, serta langkah barunya di Espanyol. Ia juga berbagi tentang bagaimana menghadapi tekanan dan berkembang di bawah asuhan Jose Mourinho, yang membantunya menjadi pemain yang lebih dewasa dan siap menghadapi tantangan besar dalam sepak bola IDNSCORE.
Awal Karir di Roma: Tekanan dan Harga Diri
Marash Kumbulla bergabung dengan Roma pada musim panas 2020 setelah tampil menjanjikan di Verona. Meskipun masih muda, ia segera merasakan tekanan besar bermain di klub besar seperti Roma dengan ekspektasi tinggi dari penggemarnya. “Awalnya saya tidak memikirkan harga diri, saya hanya ingin bermain sepak bola,” kenangnya. Seiring waktu, Kumbulla menyadari bahwa tekanan adalah bagian dari tantangan yang harus dihadapi. Ia menganggapnya sebagai hal yang positif karena membantu dirinya berkembang dan menjadi lebih dewasa, baik dalam karakter maupun mentalitas bermain.
Kerjasama dengan Pelatih: Dari Fonseca ke Mourinho
Musim pertama Kumbulla di Roma dipenuhi dengan proses adaptasi, terutama dalam hal gaya permainan. Ia berada di bawah asuhan pelatih Paulo Fonseca, yang dikenal dengan filosofi permainan menyerang dan penguasaan bola yang tinggi. Kumbulla harus cepat menyesuaikan diri dengan taktik yang menuntutnya untuk lebih banyak berperan dalam membangun serangan dari belakang, selain tentunya bertahan dengan solid.
Namun, perubahan besar terjadi saat Jose Mourinho datang menggantikan Fonseca pada musim 2021. Keberadaan Mourinho membawa perubahan signifikan dalam gaya permainan Roma, dengan fokus lebih pada kedisiplinan taktis dan penguatan pertahanan. Bagi Kumbulla, transisi ini bukanlah hal yang mudah, tetapi ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dari pelatih asal Portugal tersebut.
Perjalanan ke Final Liga Europa: Puncak Karir di Roma
Salah satu momen paling berkesan dalam karir Kumbulla di Roma adalah perjalanan mereka ke final Liga Europa 2022. Setelah melalui berbagai pertandingan menegangkan, Roma berhasil mencapai final yang digelar di Tirana, Albania, melawan Feyenoord. Itu adalah kesempatan luar biasa bagi Kumbulla dan rekan-rekannya untuk meraih gelar Eropa pertama Roma dalam 31 tahun.
Kumbulla menjadi bagian penting dalam perjalanan tim tersebut, tampil solid di lini belakang dan membantu tim meraih kemenangan yang sangat dinantikan. “Saya banyak berkembang di bawah asuhan Mourinho dalam hal karakter dan mentalitas saya – ia mengatakan kebenaran di depan mata. Ia membantu Anda melihat sepak bola dengan cara lain, dan itu membuat bermain di level yang lebih tinggi menjadi lebih mudah,” ujar Kumbulla mengenang pengalaman luar biasa tersebut.
Penghargaan untuk Mourinho: Karakter dan Mentalitas yang Terbentuk
Kumbulla tak ragu memberikan penghargaan khusus kepada Jose Mourinho atas pengaruhnya dalam perkembangan karirnya. Bagi Kumbulla, Mourinho bukan hanya pelatih yang mampu membawa kemenangan, tetapi juga sosok yang mengajarkan pentingnya karakter dan mentalitas dalam sepak bola. “Ia mengatakan yang sebenarnya di depan mata,” ujar Kumbulla, mengacu pada kejujuran Mourinho dalam memberikan masukan. “Mourinho membantu saya melihat sepak bola dengan cara yang berbeda, dan itu membuat segalanya lebih mudah,” tambahnya.
Bagi Kumbulla, masa-masa di Roma adalah periode yang sangat penting dalam karirnya, baik dari segi taktik maupun pengembangan pribadi. Tekanan yang datang dari bermain di klub besar, ditambah dengan bimbingan Mourinho yang tegas namun penuh perhatian, membantunya menjadi pemain yang lebih kuat secara mental dan lebih siap menghadapi tantangan besar di masa depan.
Marash Kumbulla Sebagai pemain yang kini berkembang pesat, Kumbulla tak akan melupakan masa-masa berharga di Roma yang telah mengajarkannya untuk selalu menghadapi tekanan dengan kepala tegak dan menjadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk berkembang.