
Di Era Kluivert Gimana Nasib Pemain Kepercayaan STY?
Pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong (STY) ke Patrick LGOLUX Kluivert menyisakan sejumlah pertanyaan penting. Bagaimana nasib pemain-pemain yang sebelumnya menjadi kepercayaan STY di bawah kepemimpinan Kluivert? Dengan banyaknya wajah baru, terutama dari pemain keturunan, persaingan di skuad Garuda semakin ketat. Pemain-pemain yang dulunya tampil rutin kini harus bersaing lebih keras untuk mendapatkan tempat utama.
Kepercayaan Shin Tae-yong: Pemain yang Jadi Pilar Timnas Indonesia
Selama masa jabatannya, Shin Tae-yong memberikan kepercayaan penuh kepada lima pemain yang menjadi andalan Timnas Indonesia. Mereka adalah Ricky Kambuaya, Witan Sulaeman, Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam Bahar, dan Pratama Arhan. Kelima pemain ini tak hanya tampil konsisten dalam berbagai ajang internasional, tetapi juga menjadi tulang punggung skuad Timnas. Namun, dengan adanya perubahan besar dalam skuad Indonesia, terutama setelah gelombang naturalisasi pemain, persaingan di lini tengah dan pertahanan menjadi semakin ketat.
Gelombang Naturalisasi dan Dampaknya bagi Timnas
Tahun ini, Indonesia menyaksikan gelombang naturalisasi yang membawa 15 pemain keturunan menjadi bagian dari skuad Timnas. Pemain-pemain ini tak hanya beradaptasi dengan cepat, tetapi juga memberi dampak besar pada komposisi tim, khususnya dalam enam pertandingan terakhir di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Nama-nama seperti Jay Idzes, Mees Hilgers, Jordi Amat, Justin Hubner, dan Elkan Baggott menjadi pilihan utama di posisi bek tengah, semakin memperketat persaingan di lini pertahanan yang kini semakin padat.
Persaingan Ketat di Posisi Bek
Dengan banyaknya pemain keturunan yang kini memperkuat Timnas Indonesia, posisi bek tengah dan full-back semakin sesak. Berikut adalah beberapa opsi pemain yang kini bersaing di lini pertahanan:
- Bek Tengah: Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, Wahyu Prasetyo, Jay Idzes, Mees Hilgers, Jordi Amat, Justin Hubner, Elkan Baggott.
- Full-back Kanan: Sandy Walsh, Kevin Diks, Asnawi Mangkualam, Yakob Sayuri.
- Full-back Kiri: Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Pratama Arhan, Nathan Tjoe-a-On.
Dengan stok pemain yang melimpah, pemain yang jarang tampil di klubnya harus bekerja ekstra keras jika ingin mendapatkan tempat utama di timnas.
Posisi Lain: Lini Tengah dan Depan
Persaingan di lini tengah relatif lebih longgar. Ivar Jenner dan Thom Haye kemungkinan besar akan tetap menjadi pilihan utama Kluivert. Namun, pemain seperti Ricky Kambuaya dari Liga 1 masih memiliki peluang untuk masuk dalam skuad utama.
Di lini depan, peluang terbuka lebar. Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Witan Sulaeman, hingga Egy Maulana Vikri bersaing ketat untuk mendapatkan tempat di skuad. Ditambah dengan kehadiran pemain baru seperti Ole Romeny dan Jairo Riedewald, lini serang Timnas semakin bergairah. Di Era Kluivert Gimana
Peluang Pemain Lama di Era Kluivert
Era Patrick Kluivert juga memberikan peluang bagi pemain yang sempat tersingkir dari panggilan Timnas. Ezra Walian dan Saddil Ramdani menjadi dua contoh pemain yang kini mendapatkan kesempatan kedua. Marc Klok juga tetap menjadi opsi kuat di lini tengah. Namun, dengan banyaknya pemain baru yang dihadirkan, pemanggilan pemain yang jarang tampil di klubnya, seperti Pratama Arhan, sempat menimbulkan perdebatan.
Formasi Favorit Kluivert dan Dampaknya pada Pemilihan Pemain
Patrick Kluivert dikenal dengan formasi favorit 4-2-3-1 yang mempengaruhi pemilihan pemain. Dalam formasi ini, pemain yang memiliki fleksibilitas tinggi dan mampu bermain di berbagai posisi akan memiliki peluang lebih besar untuk masuk dalam skuad utama.
Debut Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Patrick Kluivert akan tiba di Indonesia pada 11 Januari 2025 dan diperkenalkan secara resmi pada 12 Januari 2025. Debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia akan dimulai pada 20 Maret 2025, saat Indonesia menghadapi Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan kehadiran Kluivert, harapan baru muncul bagi pemain-pemain yang sebelumnya menjadi andalan Shin Tae-yong. Kini, tantangan terbesar mereka adalah bertahan di era Kluivert atau memberi ruang bagi bintang-bintang baru untuk bersinar.