Carlo Ancelotti Marah ke Staf Barcelona, Ini Alasannya
Pertandingan El Clasico berakhir dengan kemenangan Barcelona telak. Sebagai UGDEWA pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti kurang puas dengan hasil akhir pertandingan tersebut. Terlihat jika Ancelotti marah ke staf Barcelona, berikut penjelasannya.
Marah Karena Perayaan Gol
Real Madrid harus rela melihat gawangnya kebobolan empat gol dalam satu pertandingan. Momen tersebut dirayakan oleh pemain, staf dan pendukung Barcelona yang datang. Terlebih ketika Barcelona berhasil mencetakkan gol keempatnya.
Terdapat satu staf yang merayakan golnya dengan berdiri di atas bench. Disitu Ancelotti melihat aksi staf Barcelona dan tak segan memarahinya. Karena momen tersebut cukup sensitive bagi Real Madrid akhirnya aksi Ancelotti jadi sorotan media.
Robert Lewandowski menjadi mimpi buruk bagi Real Madrid karena pemain veteran tersebut mampu mencetakkan dua gol. Dua gol lainnya yang dicetak Barcelona datang dari Lamine Yamal dan Rapinha. Insiden perayaan gol berlangsung setelah gol yang dicetak Rapinha.
Para pemain dan staf Barcelona merayakan gol di bench bahkan sampai melewati area teknis dan masuk ke wilayah Real Madrid. Ancelotti tidak menyukainya terutama ulah dari Marcus Sorg hingga protes dan meminta Sorg untuk diam.
Tak hanya itu saja, Ancelotti akhirnya buka suara terkait insiden tersebut. Ia mengaku kesal karena Barcelona merayakannya kea rah bench Real Madrid. Bahkan Ancelotti mengomentari pelatih Barcelona, Hansi Flick.
Menurut Ancelotti, Flick tidak bertindak layaknya pemenang. Merayakan gol di area Madrid merupakan tindakan yang kurang bagus. Hasil akhir pertandingan menurut Ancelotti tidak mencerminkan apa yang terjadi di lapangan.
Ditambah lagi Ancelotti masih memuji para pemainnya yang mampu menciptakan banyak peluang. Hanya saja dari beberapa peluang tersebut tidak bisa dimaksimalkan hingga menjadi gol. Kylian Mbappe dan Vinicius Jr sebagai pemain andalan Real Madrid bahkan tidak mampu mencetakkan gol untuk timnya.
Wasit pada akhirnya meniupkan peluit panjang hasil pertandingan. Ancelotti bahkan mendekati area Barcelona bukan untuk bersalaman. Ekspresinya terlihat jengkel bahkan ia bicara dengan telunjuk teracung tanda kekesalannya. Carlo Ancelotti Marah ke
Hansi Flick justru merespon Ancelotti dengan tenang bahkan ia menepuk pundak pelatih Real Madrid itu. Setelah itu barulah Ancelotti menjelaskan apa yang terjadi kepada wartawan, dari situ Ancelotti mengungkapkan apa kekesalannya.
Ancelotti Ingatkan Kembali Memori Manis
Sebagai pelatih Real Madrid, Ancelotti tidak rela jika ada yang menilai timnya dikalahkan. Menurutnya antara Real Madrid dan Barcelona pertandingannya berjalan imbang. Intensitas menyerang dan peluang mencetak gol Real Madrid terbilang tinggi.
Bahkan Ancelotti yakin jika seharusnya Real Madrid mampu mencetakkan gol. Ia kembali membawa memori pada saat Real Madrid melewati masa kejayaannya. Saat itu Real Madrid juga sempat dibantai oleh Barcelona di bawah asuhan Xavi Hernandez.
Meski demikian Real Madrid tetap mengakhiri musim dengan menjuarai Liga Champions dan Liga Spanyol. Musim masih sangat panjang dan beberapa pemain masih harus belajar. Ancelotti akan belajar dari kekalahan timnya lawan Barcelona.
Masih banyak sisa pertandingan dan peluang Real Madrid mengejar skor mengisi puncak klasemen cukup tinggi. Kini Barcelona mencatatkan 30 poin sementara Real Madrid 24 poin. Perlu dua kali kemenangan Real Madrid untuk capai posisi yang sama.
Persaingan Real Madrid vs Barcelona di El Clasico memang menjadi persaingan seru setiap musimnya. Baik Barcelona atau Real Madrid keduanya punya keunggulan sendiri. Kini Barcelona di tangan Hansi Flick alami perkembangan pesat dan berpeluang besar jadi juara La Liga.